Selasa, 27 November 2012

post date


A.    KONSEP KEHAMILAN
PENGERTIAN KEHAMILAN
·       Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifudin, 2006).
·       Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2008).
·       Kehamilan merupakan proses yang diawali dengan adanya pembuahan (konsepsi), masa pembentukan bayi dalam rahim, dan diakhiri oleh lahirnya sang bayi (Monika, 2009).
PEMBAGIAN KEHAMILAN DALAM TRIWULAN
1.    Triwulan pertama dimulai dari konsepsi 0-12 minggu.
2.    Triwulan kedua dari 13-28 minggu.
3.    Triwulan ketiga dari 29-40 minggu.
TANDA-TANDA KEHAMILAN
·       Tanda-tanda kehamilan menurut Rustam (2005) meliputi:
1. Tanda-tanda presumtif (tidak pasti)
·       Amenore (tidak dapat haid)
·       Mual dan muntah
·       Mengidam
·       Pingsan
·       Tidak ada selera makan
·       Payudara membesar, tegang
·       Sering kencing
·       Konstipasi.
2. Tanda-tanda mungkin
·       Perut membesar.
·       Uterus membesar terjadi perubahan dalam bentuk, konsistensi dari rahim.
·       Tanda Hegar, yaitu pembuluh darah dalam cervix bertambah dan karena terjadinya oedema dari cervix dan hiperplasia kelenjar-kelenjar cervix, sehingga cervix menjadi lunak.
·       Tanda Chadwick, yaitu pembuluh darah dinding vagina bertambah hingga warna selaput lendirnya biru.
·       Tanda Piscaseek, yaitu pertumbuhan uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh di daerah inplantasi dan di daerah insersi plasenta.
·       Tanda Ballottement, yaitu teraba benjolan keras.
3.Tanda pasti (tanda positif)
·       Gerakan janin dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin.
·       Denyut jantung janin: didengar dengan stetoskop-monoral laennec, dicatat dan didengar dengan alat Doppler, dicatat dengan feto-elektro kardiogram, dilihat pada ultrasonografi, terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen.
DIAGNOSA BANDING
1.    Hamil palsu
2.    Kista ovari
3.    Mioma uteri
4.    Kandung kemih penuh dan retensi urine
5.    Hematometra (Rustam, 2005)
PERUBAHAN FISIOLOGIS
Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh sistem genetalia wanita mengalami perubahan yang mendasar, sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Plasenta dalam perkembangannya mengeluarkan hormon somatomamotropin, esterogen, dan progesteron yang menyebabkan perubahan (Prawirohardjo, 2009) pada :
1. Rahim atau Uterus
Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi dan hyperplasia, sehingga menjadi seberat 100 gram saat akhir kehamilan. Otot rahim mengalami hyperplasia dan hipertropi menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin.
2. Vagina (Liang Senggama)
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh esterogen, sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan.
3. Ovarium (Indung Telur)
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.
4. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu esterogen, progesteron, dan somatomammotropin.
5. Sirkulasi Darah
Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor diantaranya, meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim, terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro-plasenter, dan pengaruh hormon esterogen dan progesteron makin meningkat. Akibat dari faktor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah yaitu :
a. Volume darah
Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya pada umur hamil 32 minggu. Volume darah bertambah sebesar 25 sampai 30 % sedangkan sel darah bertambah sekitar 20%.
b. Sel darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya sekitar 20% untuk dapat meningkatkan pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah, sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis. Sel darah putih meningkat dengan mencapai jumlah sebesar 10.000/ml. Dengan hemodilusi dan anemia fisiologis maka laju endap darah semakin tinggi dan dapat mencapai 4 kali dari angka normal.
6. Sistem Respirasi
Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2. Disamping itu terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20 sampai 25% dari biasanya.
7. Sistem Pencernaan
Karena pengaruh esterogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan :
1.    Pengeluaran air liur berlebihan (hipersalivasi).
2.    Daerah lambung terasa panas.
3.    Terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi hari (morning sickness).
4.    Muntah, yang terjadi disebut emesis gravidarum.
5.    Muntah berlebih, sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari (hiperemesis gravidarum).
6.    Progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi.
8. Perubahan Pada Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, areola mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi (chloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan menghilang.
9. Metabolisme
Dengan terjadi kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, perubahan metabolisme yang mendasar antara lain :
1.    Metabolisme basal naik sebesar 15% sampai 20% dari semula, terutama pada trimester ketiga.
2.    Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter disebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
3.    Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar ½ gr/kg BB atau sebutir telur ayam sehari.
4.    Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
5.    Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil: kalsium 1,4 gram setiap hari, 30 sampai 40 gram untuk pembentukan tulang janin, fosfor, rata-rata 2 gram dalam sehari, zat besi, 800 mgr atau 30 sampai 50 mgr sehari, dan air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.
6.    Berat badan ibu hamil bertambah antara 6,5 sampai 16,5 kg selama kehamilan atau terjadi kenaikan berat badan sekitar ½ kg/minggu.

B.     PARITAS
PENGERTIAN PARITAS
·       Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita (BKKBN, 2006). Menurut Prawirohardjo (2009), paritas dapat dibedakan menjadi primipara, multipara dan grandemultipara.
·       Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup diluar rahim (28 minggu) (JHPIEGO, 2008). Sedangkan menurut Manuaba (2008), paritas adalah wanita yang pernah melahirkan bayi aterm.
KLASIFIKASI PARITAS
1. Primipara
Primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang cukup besar untuk hidup di dunia luar (Varney, 2006).
2. Multipara
·       Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak lebih dari satu kali (Prawirohardjo, 2009).
·       Multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi viabel (hidup) beberapa kali (Manuaba, 2008).
·       Multigravida adalah wanita yang sudah hamil, dua kali atau lebih (Varney, 2006).
3. Grandemultipara
·       Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih dan biasanya mengalami penyulit dalam kehamilan dan persalinan (Manuaba, 2008).
·       Grandemultipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih hidup atau mati (Rustam, 2005).
·       Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau lebih (Varney, 2006).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARITAS
1. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah dalam memperoleh menerima informasi, sehingga kemampuan ibu dalam berpikir lebih rasional. Ibu yang mempunyai pendidikan tinggi akan lebih berpikir rasional bahwa jumlah anak yang ideal adalah 2 orang.
2. Pekerjaan
Pekerjaan adalah simbol status seseorang dimasyarakat. Pekerjaan jembatan untuk memperoleh uang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan untuk mendapatkan tempat pelayanan kesehatan yang diinginkan. Banyak anggapan bahwa status pekerjaan seseorang yang tinggi, maka boleh mempunyai anak banyak karena mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-sehari.
3. Keadaan Ekonomi
Kondisi ekonomi keluarga yang tinggi mendorong ibu untuk mempunyai anak lebih karena keluarga merasa mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup.
4. Latar Belakang Budaya
·       Cultur universal adalah unsur-unsur kebudayaan yang bersifat universal, ada di dalam semua kebudayaan di dunia, seperti pengetahuan bahasa dan khasanah dasar, cara pergaulan sosial, adat-istiadat, penilaian-penilaian umum. Tanpa disadari, kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap terhadap berbagai masalah. 
·       Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaan pulalah yang memberi corak pengalaman individu-individu yang menjadi anggota kelompok masyarakat asuhannya. Hanya kepercayaan individu yang telah mapan dan kuatlah yang dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam pembentukan sikap individual. 
·       Latar belakang budaya yang mempengaruhi paritas antara lain adanya anggapan bahwa semakin banyak jumlah anak, maka semakin banyak rejeki.
5. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan domain dari perilaku. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, maka perilaku akan lebih bersifat langgeng. Dengan kata lain ibu yang tahu dan paham tentang jumlah anak yang ideal, maka ibu akan berperilaku sesuai dengan apa yang ia ketahui (Friedman, 2005).
C.     PRIMIGRAVIDA
DEFINISI PRIMIGRAVIDA
·       Gravida adalah seorang ibu hamil (Sarwono.2006)
·       Primi yang berarti pertama (Maimunah, 2005)
·       Primigravida adalah seorang wanita hamil yang untuk pertama kali (Gobak, 2005) kehamilan terjadi apabila ada dua pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan mani (spermatozoa) lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari, lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu kehamilan dibagi 3 trimester yaitu :
·       Trimester I : Usia kehamilan 0 – 12 minggu
·       Trimester II: Usia kehamilan 12 – 28 minggu
·       Trimester III : Usia kehamilan 28 – 40 minggu
(Sarwono Priworoherjo, 2006)
RESPON EMOSIONAL
·       Menurut gobak ( 2004 ) respon emosional tersebut dipengaruhi oleh perubahan hormonal, yang merupakan bagian dari respon ibu terhadap kehamilan, dapat menjadi penyebab perubahan mood, hampir sama saat seperti mereka akan menstruasi atau selama menapouse.
·       Alasan lain seperti, masalah seksual atau rasa takut terhadap nyeri selama melahirkan, juga dijadikan penjelasan timbulnya perilaku yang tampak tidak menentu
HUBUNGAN IBU – ANAK
Ikatan emosional dengan anak mulai timbul pada periode prenatal, yakni ketika wanita mulai membayangkan dan melamun dirinya menjadi ibu, hubungan ibu anak terus berlangsung sepanjang masa hamil sebagai suatu proses perkembangan (gobak, 2004) yaitu :
Fase I
·       Wanita menerima kenyataan biologic pada kehamilan
·       Ia butuh kedudukan saya hamil dan memasukkan ide anak dalam citra tubuh dan citra diri
·       Pada awal kehamilan ibu terpusat pada dirinya dan pertengahan realita kehamilannya
·       Pandangan terhadap anak bagian dari dirinya
·       Banyak wanita berpikir janin tidak hidup dalam khayalan selama periode kehamilan
Fase II
·       Wanita menerima pertumbuhan dalam janin dari sesuatu yang jelas dan dirinya dan sebagian seorang yang mengikutinya
·       Ia sekarang berkata "saya akan punya seorang bayi":
·       Perbedaan anak dari wanita yang mengijinkan awal hubungan ibu dan anak tidak hanya memelihara tetapi bertanggung jawab
·       Wanita yang merencanakan kehamilan yang menyenangkan pada kehamilan dan berkembang hubungan kasih sayang secara dini.
·       Dengan penerimaan anak, mendengar , merasakan gerakan janin, wanita memasuki periode bersabar
Fase III
·       Persiapan realistic untuk kelahiran dan menjadi orang tua
·       Ia mengekpresikan dahulu bahwa akan menjadi seorang ibu dan menjelaskan karakteristik alami dari seorang anak
D.    KEHAMILAN LEWAT WAKTU
DEFINISI KEHAMILAN LEWAT WAKTU ( POSTDATE )
·         Kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang melewati 294 hari atau 42 minggu lengkap.
Diagnosa usia kehamilan lebih dari 42 minggu di dapatkan dari perhitungan usia kehamilan,seperti rumus Naegele atau dengan tinggi fundus uteri serial.
( Kapita Selekta Kedokteran Jilid I edisi III.2008)
·         Kehamilan lewat waktu atau post date adalah kehamilan yang berlangsung sampai 42 minggu (294 hari) atau lebih dihitung dari hari pertama haid terakhir menurut Naegele dengan siklus rata – rata 28 hari.(WHO 1977.FIGO 1986)
( Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo.2008)
·         Kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang melebihi 42 minggu belum terjadi persalinan.
( Bagus Gde Manuaba.2008)
·         Kehamilan Post Matur adalah kehamilan yang berlangsung lebih lama dari 42 minggu dihitung berdasarkan rumus Naegle dengan siklus haid rata-rata 28 hari. (Rustam Mochtar. Sinopsis Obstetri. 1998).
ETIOLOGI
Seperti halnya teori bagaimana terjadinya persalinan, sampai saat ini sebab terjadinya kehamilan post term belum jelas. Beberpa teori yang diajukan pada umumnya menyatakan bahwa terjadinya kehamilan post term sebagai akibat gangguan terhadap timbulnya persalinan. Beberapa teori diajukan antara lain sebagai berikut:
©      Pengaruh Progesteron
Penurunan hormon progesteron dalam kehamilan dipeercaya merupakan kejadian perubahan endoktrin yang penting dalam memacu proses biomolekuler pada persalinan dan meningkatkan sensitivitas uterus terhadap oksitosin. Sehingga menduga bahwa terjadinya kehamilan karena berlangsungnya pengaruh progesteron.
©      Teori Oksitosin
Pemakaian oksitosin untuk induksi persalinan pada kehamilan post term member kesan bahwa oksitosin secara fisiologis memegang peran penting dalam menimbulkan persalinan dan pelepasan dari neurohipofisis ibu hamil yang kurang pada usia kehamilan lanjut.
©      Teori Kortisol/ ACTH janin
Kortisol janin akan mempengaruhi plasenta sehingga produksi progesteron berkurang dan memperbesar sekresi estrogen selanjutnya berpengaruh pada meningkatnya produksi prostaglandin.
Kadar kortisol rendah merupakan tidak timbulnya HIS.
©      Saraf Uterus
Tekanan pada ganglion servikalis dari fleksus Frankenhauser akan membangkitkan kontraksi uterus. Pada keadaan dimana tidak terjadi tekanan pada fleksus ini seperti pada kelainan letak, tali pusat pendek, dan bagian bawah maasih tinggi diduga sebagai penyebab kehamilan posterm.
©      Heriditer
Morgen (1999) seperti dikutip dalam Cuningham, menyatakan bahwa bilamana seorang ibu mengalami kehamilan post term saat melahirkan anak perempuan, maka besar kemungkinan anak permpuannya akan mengalami kehamilan pos term.
(Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo,2008)
©      Kurangnya air ketuban
©      Insufisiensi plasenta
( Kapita Selekta Kedokteran Jilid I Edisi III, 2008)
Pernasalahan Kehamilan Lewat Waktu
Permasalahan kehamilan lewat waktu adalah plasenta tidak sanggup memberikan nutrisi dan pertukaran CO2/O2 sehingga mempunyai risiko asfiksia sampai kematian adalam rahim. Makin menurunnya sirkulasi darah menuju sirkulasi plasenta dapat mengakibatkan :
1.    Pertumbuhan janin makin lambat
2.    terjadi perubahan metabolisme janin
3.    Air ketuban berkurang dan makin kental
4.    Sebagian janin bertambah berat, serhingga memerlukan tindakan persalinan
5.    Berkurangnya nutrisi dan O2 ke janin yang menimbulkan asfiksia dan setiap saat dapat meninggal di rahim.
6.    Saat persalinan janin lebih mudah mengalami asfiksia.
(Menurut Manuaba dalam Buku Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan, 1998)
TANDA BAYI POST MATUR
Tanda postterm dapat di bagi dalam 3 stadium (Sarwono Prawirohardjo) :
§      Stadium I
Kulit menunjukkan kehilangan verniks kaseosa dan maserasi berupa kulit kering, rapuh dan mudah mengelupas.
§      Stadium II
Gejala di atas disertai pewarnaan mekonium (kehijauan) pada kulit
§      Stadium III
Terdapat pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit dan tali pusat
Tanda bayi Postmatur (Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998)
§      Biasanya lebih berat dari bayi matur ( > 4000 gram)
§      Tulang dan sutura kepala lebih keras dari bayi matur
§      Rambut lanugo hilang atau sangat kurang
§      Verniks kaseosa di bidan kurang
§      Kuku-kuku panjang
§      Rambut kepala agak tebal
§      Kulit agak pucat dengan deskuamasi epitel
PENGARUH TERHADAP IBU DAN JANIN
v Terhadap ibu
Partus lama, kesalahan letak, insersia uteri, perdarahan postpartum.
v Terhadap janin
Jumlah kematian janin/bayi pada kehamilan 43 minggu 3 kali lebih besar dari kehamilan 40 minggu, karena postmaturitas akan menambah bahaya pada janin. Pengaruh post maturitas pada janin bervariasi : berat badan janin dapat bertambah besar, tetap, dan ada yang berkurang, sesudah kehamilan 42 minggu. Ada pula yang bisa terjadi kematian janin dalam kandungan. Bayi besar dapat menyebabkan disproporsi sefalopelvik. Oligohidramnion dapat menyebabkan kompresi tali pusat, gawat janin sampai bayi meninggal. Keluarnya mekoneum yang dapat menyebabkan aspirasi mekoneum.
(Menurut Rustam Mochtar, Sinopsis Obstetri Jilid I, 1998)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
S  USG untuk menilai usia kehamilan, oligihidraminon, derajat maturitas plasenta.
S  KTG untuk menilai ada atau tidaknya gawat janin
S  Penilaian warna ait ketuban dengan amnioskopi atau amniotomi (tes tanpa tekanantes tanpa tekanandinilai apakah reaktif atau tidak dengan tes tekanan oksitosin0
S  Pemeriksaan sitologi vagina dengan indeks kariopiknotik > 20 %
( Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jilid I )
PENATALAKSANAAN
Ø  Setelah usia kehamilan > 40-42 minggu yang penting adalah monitoring janin sebaik-baiknya.
Ø  Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiense plasenta, persalinan spontan dapat ditunggu dengan pengawasan ketat
Ø  Lakukan pemeriksaan dalam untuk menilai kematangan serviks, kalau sudah matang boleh dilakukan induksi persalinan dengan atau tanpa amniotomi.
Ø  Bila riwayat kehamilan yang lalu ada kematian janin dalam rahim, terdapat hipertensi, pre-eklampsia, kehamilan ini adalah anak pertama karena infertilitas, pada kehamilan > 40-42 minggu. Maka ibu dirawat di rumah sakit
Ø  Tindakan operasi seksio sesarea dapat dipertimbangkan pada
  1. Insufisiensi plasenta dengan keadaan serviks belum matang
  2. Pembukaan yang belum lengkap, persalinan lama dan terjadi gawat janin, atau
  3. Pada primigravida tua, kematian janin dalam kandungan, pre-eklampsia, hipertensi menahun, anak berharga (infertilitas) dan kesalahan letak janin.
Ø  Pada persalinan pervaginam harus diperhatikan bahwa partus lama akan sangat merugikan bayi, janin postmatur kadang-kadang besar; dan kemungkinan diproporsi sefalo-pelvik dan distosia janin perlu dipertimbangkan. Selain itu janin postmatur lebih peka terhadap sedatif dan narsoka, jadi pakailah anestesi konduksi.
(Menurut Rustam Mochtar, Sinopsis Obstetri Jilid I, 1998)
PENGELOLAAN INTRAPARTUM
F  Pasien tidur miring sebelah kiri
F  Pergunakan pemantauan elektronik jantung janin
F  Beri oksigen bila ditemukan keadaan jantung yang abnormal
F  Perhatikan jalannya persalinan
F  Segera setelah lahir, bayi harus segera diperiksa terhadap kemungkinan hipoglikemi, hipovolemi, hipotermi dan polisitemi
(Dikutip dari Buku Maternal dan Neonatal, 2002)
MENCEGAH ASPIRASI MEKONIUM
Apabila ditemukan cairan ketuban yang terwarnai mekoneum harus segera dilakukan resusitasi sebagai berikut :
1.      Penghisapan nasofaring dan drofaring posterior secara agresif sebelum dada janin lahir
2.      Bila mekoneum tampak pada pita suara, pemberian venitasi dengan tekanan positif dan tangguhkan dahulu sampai trakea telah di latubasi dan penghisapan yang cukup.
3.      Intubasi trakea harus dilakukan rutin bila ditemukan mekoneum yang tebal.
(Dikutip dari Buku Maternal dan Neonatal, 2002)





DAFTAR PUSTAKA
  1. Dinkes Jatim. 2009. Standar Pelayanan Minimal. http://www.dinkes-jatim.go.id. diakses tanggal 15 Maret 2010
  2. Depkes RI. 2007. Perawatan Kehamilan (ANC). http://www.depkes.com.id diakses pada tanggal 15 Maret 2010
  3. Fitramaya, 2008. Asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta : Dian Press
  4. Harymawan. 2007. Dukungan Suami Dan Keluarga. http://www.infowikipedia.com. diakses pada tanggal 15 Maret 2010
  5. Mandriwati. 2007. Setiap Jam Dua Ibu Hamil Meninggal. http://www. Indoskripsi.com., diakses pada tanggal 15 Maret 2010-07-22
  6. Manuaba. 2008. Ilmu Kebidanan, Kandungan dan KB. Jakarta : EGC
  7. Monika. 2009. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku. http://www.infowikipedia.com. diakses pada tanggal 15 Maret 2010
  8. Pranoto. 2007. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
  9. Rustam. 2005. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC
  10. Saifudin. 2005. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka Pustaka Sarwono Prawirohardjo
  11. Sakinah. 2005. Antenatal Care. http://www.info-wikipedia.com. Diakses tanggal 25 April 2010
  12. Sofyan, 2006. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Salemba Madika
  13. Suririnah. 2008. Tanda Bahaya Pada Kehamilan Trimester I. http://www.kes-pro.coom.id diakses tanggal 15 Maret 2010
  14. Verney. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta. EGC. Hal : 36-39
  15. WHO. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal. Jakarta : Media Aesclapius Press









FORMAT PENGKAJIAN IBU HAMIL
AKADEMI KEBIDANAN MEDIKA WIYATA KEDIRI
TAHUN AJARAN 2010/2011

Nama Mahasiswa        :Nur Mariani Rohmatin
NIM                            :10.010
Semester                      :II
Tanggal Masuk RS      : 12 April 2011
Jam                              : 09.47 WIB
Tanggal Pengkajian     : 21 Maret 2011 / jam 16.10 WIB
Jam                              : 16.45 WIB
Nomor Registrasi        : 02 – 36 – 43
Diagnosa Masuk         :GI P00000 Uk 41 – 42 minggu T/H letkep  U postdate
PENGKAJIAN
A.    DATA SUBYEKTIF
1.      Identitas
Nama Pasien         :  Ny. “U”                    Nama Suami                : Tn. “N”
Umur                     :  tahun                                    Umur                           : tahun
Suku/Bangsa         : WNI                          Suku/Bangsa               : WNI
Agama                   : Islam                         Agama                         : Islam
Pendidikan                        : SMP                          Pendidikan                  : SMP
Pekerjaan               : IRT                            Pekerjaan                     : Swasta
Penghasilan           : -                                 Penghasilan                 : ± 1 juta/bln
Alamat                  :Wilangan-Nganjuk

2.      Keluhan Utama
Pasien hamil pertama lebih 7 hari belum ada tanda – tanda persalinan

3.      Alasan Kunjungan Saat ini
Kunjungan pertama

4.      Riwayat Menstruasi
Menarce                : Umur 13 tahun                                 
HPHT                    : 26 Juni 2010             
Lama                     : 7 hari                        
Siklus                    : 28 hari          
Banyaknya           : pada hari 1 – 2 ganti pembalut 4 kali, pada hari 3 ganti pembalut                   3 kali dan 3 hari selanjutnya ganti pembalut setelah mandi.
Teratur/ tidaknya   : teratur
Disminorhe            : ya
Flour albus            : -
Jumlah                   : -
Warna/bau             : -
Haid sebelumnya  : teratur
Lama                     : 7 hari
HPL/HTP              : 3 April 2011

5.      G: I            P: 00000          Uk: 41 – 42 minggu
ANC         TM I    Berapa Kali     : 4 kali di bidan
                              Keluhan           : mual, muntah, pusing
                              Terapi              : BC, FE, kaik
                  TM II  Berapa kali      : 4 kali di bidan
                              Keluhan           : tidak ada
                              Terapi              : BC, FE, kaik
                  TM III Berapa kali      : 3 kali di bidan 1 kali di dokter
                              Keluhan           : tidak ada
                              Terapi              : BC, FE, kaik
Hasil pemeriksaan kehamilan jika dilakukan        : tidak dilakukan
Imunisasi TT berapa kali                                       : 1 kali
Kapan                                                                    : Sebelum Menikah
Pergerakan fetus pertama kali dirasakan               : Uk ± 18 minggu
Keluhan selama hamil                                           : mual, muntah
Penyuluhan yang di dapat                                    : istirahat yang cukup dan gizi seimbang

6.      Pola Makan dan Minum
a.       Sebelum Hamil
·           Makan
Makan 2 X sehari dengan menu nasi, lauk, sayur dan buah sebanyak 1 piring setiap kali makan dan 2 buah buah – buahan (habis semua)
·           Minum
Pasien minum air putih 8 gelas per hari ± 2 liter air putih

b.      Selama hamil
·           Makan
Pasien makan 3 X sehari dengan menu nasi, lauk, sayur, dan buah sebanyak 1 piring setiap kali makan dan 3 buah – buahan (habis semua) pasien pernah ngidam rujak manis pada TM I
·           Minum
Pasien minum air putih 8 gelas per hari ± 2 liter per hari ditambah dengan jus setiap pagi

7.      Pola Aktivitas Sehari – hari
a.       Sebelum hamil
·      Istirahat
Pasien menggunakan waktu istirahatnya untuk menonton TV ± 1 jam
·      Tidur
Pasien tidur malam pukul 21.00 – 04.00 ± 7 jam.
·      Seksualitas
Pasien melakukan hubungan seksual 3 X seminggu
b.      Selama hamil
·         Istirahat
Pasien menggunakan waktu istirahatnya untuk menonton TV ± 1 jam dan bercanda gurau dengan keluarganya.
·         Tidur
Pasien tidur malam pukul 21.00 – 05.00 ± 8 jam.
Pasien tidur siang selama 2 jam pukul 12.00 – 02.00 WIB
·         Seksualitas
Pasien melakukan hubungan seksual TM I             : Tidak pernah
Pasien melakukan hubungan seksual TM II           : 4 kali
Pasien melakukan hubungan seksual TM III          : 1 kali

8.      Pola Eliminasi
a.       Sebelum hamil
·         BAB
Pasien BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lunak,warna kuning kecoklatan, bau khas
·         BAK
Pasien BAK ± 3 – 4 kali sehari dengan warna kuning keruh, spontan, BAK encer, bau khas
b.      Selama hamil
·         BAB
Pasien BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lunak,warna kuning kecoklatan, bau khas
·         BAK
Pasien BAK ± 6 – 7 kali sehari dengan warna kuning keruh, spontan, BAK encer, bau khas

9.      Riwayat KB
Konsentrasi yang pernah digunakan         : Tidak pernah
Rencana Kontrasepsi yang akan datang   : KB suntik 1 bulan

10.  Riwayat kehamilan, Persalinan, Nifas Masa Lalu
No
Tgl/Bln Persalinan
Tempat Persalinan
Usia Kehamilan
Jenis
Persalinan
Penolong
Penyulit Kehamilan Persalinan
Anak
Nifas
JK
BB
PB
1
Hamil ini










11.  Riwayat Penyakit Yang Sedang  Diderita
Pasien mengatakan tidak sedang menderita penyakit kronik
12.  Riwayat Penyakit Yang Lalu
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronik
13.  Riwayat Penyakit Keturunan
Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan
14.  Perilaku Kesehatan
·         Minum alcohol/obat – obatan             : Tidak Pernah
·         Jamu yang sering digunakan               : Tidak pernah minum jamu
·         Merokok, makanan sirih, kopi : Tidak pernah
·         Ganti pakaian dalam                           : setiap mandi
15.  Riwayat Sosial
·         Apakah kehamilan itu direencanakan/diinginkan       : ya
·         Jenis kelamin apa yang diharapakan                           : laki – laki
·         Status perkawinan                                                       :
·         Jumlah                                                                         : 1 kali
·         Lama perkawinan                                                        : 1.5 tahun
·         Jumlah keluarga yang tinggal serumah                        : 4 orang
·         Susunan keluarga yang tinggal serumah                     :
No
Jenis kelamin
Umur/Bulan
Hubungan keluarga
Pendidikan
Pekerjaan
Keterangan
1.
Laki – laki
46 tahun
Ayah
SD
Tani
KK
2.
Perempuan
43 tahun
Ibu
SD
Tani
Anggota
3.
Laki – laki
28 tahun
Suami
SMP
Swasta
Anggota








16.  Kepercayan yang berhubungan dengan kehamilan
Neloni, mitoni, brokohan, sepasaran dan selapanan
17.  Keadaan psikologi
·         Hubungan ibu dengan keluarga
baik, terbukti banyak keluarga yang menjenguk
·           Hubungan dengan tetengga
Baik terbukti banyak tetangga yang menjenguk
B.     DATA OBJEKTIF
1.      Pemeriksaan Umum
a.       Keadaaan umum                   : baik
b.      Kesadaran                             : compos mentis
c.       Keadaan emosional               : baik
d.      Tekanan darah                       : 110/70 mmHg
e.       Suhu tubuh                            : 36,4 ° C
f.       Denyut nadi                          : 96 x/menit
g.      Pernafasan                             : 22 x/menit
h.      Tinggi badan                         : 168 cm
i.        Berat badan sekarang            : 53 kg
j.        Berat badan sebelum hamil   : 45 kg
k.       Lingkar lengan atas              : 25 cm
2.      Pemeriksaan Khusus
a.       Inspeksi
1.      Kepala    : warna rambut hitam kusam               benjolan           : tidak ada
Rontok   : tidak                                                  ketombe          : tidak ada
2.      Muka cloasma gravidarum : tidak
3.      Mata       : Kelopak mata : normal (ka/ki)
Konjungtiva                   : kemerahan (ka/ki)
Slera                               : putih (ka/ki)
4.      Hidung   : simetris ya (ka/ki), secret tidak ada (ka/ki), polip tidak ada (ka/ki)
5.      Mulut dan gigi :
Lidah      : bersih
Gusi        : tidak epulis
Gigi        : tidak karies
6.      Telinga   : simetris ya (ka/ki), serumen tidak ada (ka/ki)
7.      Leher      : nomal, tidak ada pembengkakan vena jugularis
8.      Axilla     : pembengkakan kelenjar limfe           : tidak ada
9.      Dada      :
Payudara                        Pembesaran     : ya (ka/ki)
                           Simetris           : ya (ka/ki)
                           Papilla mamae : menonjol (ka/ki)
                           Pengeluaran     : ya (ka/ki)
                           Benjolan          : tidak (ka/ki)
                           Strie                 : ya (ka/ki)
                           Kebersihan      : ya (ka/ki)
10.  Abdomen:          Pembesaran                 : ya
Linea alba                    : tidak ada
Linea nigra                  : ada
Bekas luka operasi      : tidak ada
Strie livide                   : ada
Strie albican                : tidak ada
11.  Punggung           : tidak ada kelainan
12.  Ekstremitas        :
Atas                                                        Bawah
Simetris : ya (ka/ki)                               Simetris           : ya (ka/ki)
Oedema : tidak (ka/ki)                           Oedema           : tidak (ka/ki)
Varises   : tidak (ka/ki)                           Varises            : tidak (ka/ki)
13.   Genetalia           :
·         Keadaan perineum                         : tidak ada benjolan
·         Warna vulva                                    : keunguan
·         Pengeluaran pervaginam                 : lendir + darah
·         Pembengkakan kelenjar bartolini    : tidak ada (ka/ki)
·         Oedema                                          : tidak (ka/ki)
·         Anus                                               : tidak hemoroid

b.      Palpasi
§  Leopold I
Pada fundus teraba bulat, lunak ( bokong)
§  Leopod II
Teraba bagian kiri ibu datar seperti papan (punggung), bagian kanan bagian terkecil janin, batas pinggir rahim jelas
§  Leopold III
Bagian terbawah teraba keras, bulat (kepala)
§  Leopold IV
Kepala sudah masuh pintu atas panggul 2/5 bagian
§  TFU
28 cm
§  TBJ
28 – 12 X 168 : 2700 gram
c.       Auskultasi
DJJ    :
·         Punctum maximum : ada
·         Tempat                    : kanan bawah pusat
·         Frekuensi                : 134 X/menit
·         Teratur/tidak           : teratur
d.      Perkusi
·         Reflek patella            : positif (ka/ki)
3.      Pemeriksaan Dalam
·         Vulva                                    : tidak ada benjolan     Pengeluaran: blood show
·         Vagina                       : tidak ada benjolan     Pengeluaran: blood show
·         Porsio                        : lunak
·         Pembukaan                : 1 cm
·         Ketuban                    : positif
·         Presentasi                  : UUK
·         Penurunan Hodge     : I

4.      Pemeriksaan Panggul Luar
Tidak dikaji ( karena sebelumnya pernah dilakukan pemeriksaan keadaan panggul normal)
5.      Kesimpulan
G1 P00000 UK 41 – 42 minggu, hidup, intrauterine, letak kepala, keadaan jalan lahir normal, KU ibu baik, inpartu kala I fase laten
6.      Catatan perkembangan
Keadaan ibu         : baik
Tekanan darah      : 110/70 mmHg
Suhu tubuh           : 36,3 ° C
Denyut nadi         : 94 x/menit
Pernafasan            : 22 x/menit